Senin, 09 Desember 2013

DESENTRALISASI ORGANISASI



BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, banyak perusahaan memilih untuk desentralisasi. perusahaan tersebut melakukan desentralisasi karena paramanajer lokal mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi lokal. Manajer lokal juga mampu memberikan yang tanggapan tepat waktu untuk kondisi-kondisi yang berubah. Dalam kondisi terdesentralisasi, para manajer memiliki peran yang lebih besar dalam pembuatan keputusan dan pengimplementasiannya, serta menjadikan manajemen lebih bertanggung jawab terhadap aktivitas unit kerja yang dipimpin. Adanya desentralisasi ini akan menyebabkan para manajer yang dikenai limpahan wewenang membutuhkan informasi yang berkualitas serta relevan untuk mendukung kualitas keputusannya. Selain itu, desentralisasi untuk perusahaan besar digunakan untuk perusahaan besar diperlukan karena keterbatasan kognitif karenatidak mungkin ada orang yang dapat memahami secara utuh setiap pasar dan produk.Alasan lainnya adalah sebagai wadah untuk melatih dan memotivasi manajer lokaldan membebaskan manajemen puncak dari masalah-masalah operasional sehari-harisehingga mereka dapat menggunakan waktunya untuk memikirkan hal-hal yang bersifat jangka panjang seperti perencanaan strategis.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1   Apa pengertian desentralisasi?
1.2.2   Apa saja alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi?
1.2.3   Apa keunggulan dan kelemahan desentralisasi?
1.2.4   Apa saja akuntansi pertanggung jawaban?
1.2.5   Bagaimana kaitannya desentralisasi dan pelaporan segmen?

1.3    Tujuan Penulisan


1.3.1   Untuk mengetahui pengertian desentralisasi.
1.3.2   Untuk mengetahui apa saja alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi.
1.3.3   Untuk mengetahui apa keunggulan dan kelemahan desentralisasi.
1.3.4   Untuk mengertahui apa saja akuntansi pertanggung jawaban pada perusahaan yang terdesentralisasi.
1.3.5   Untuk mengetahui bagaimana kaitannya desentralisasi dan pelaporan segmen.

1.4    Manfaat Penulisan
1.4.1   Dapat mengetahui pengertian desentralisasi.
1.4.2   Dapat mengetahui apa saja alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi.
1.4.3   Dapat mengetahui apa keunggulan dan kelemahan desentralisasi.
1.4.4   Dapat mengertahui apa saja akuntansi pertanggung jawaban pada perusahaan yang terdesentralisasi.
1.4.5   Dapat mengetahui bagaimana kaitannya desentralisasi dan pelaporan segmen.


BAB 2. PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa Desentralisasi Organisasi adalah Sebuah organisasi yang terdesentralisasi (decentralized organization), wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi. Di satu sisi ekstrem, organisasi yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada sisi lainnya, di suatu organisasi yang sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang lebih rendah memiliki sedikit kebebasan untuk membuat suatu keputusan.
Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.Jadi singkatnya Desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.

2.2    Alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi
Perusahaan memutuskan untuk melakukan desentralisasi karena berbagai alasan  diantaranya:
1.    Mengumpulkan dan Menggunakan Informasi local


Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia. Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan dan penambahan operasi dipasar dan area yang berbeda,manajemen pusat mungkin tidak memahami kondisi lokal. Akan tetapi,para manajer tingkat rendah yang berhubungan dengan kondisi operasional langsung memiliki akses terhadap informasi ini.Akibatnya,mereka sering berada dalam suatu posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan lokal.

2.    Memfokuskan Manajemen Pusat
Dengan mendesentralisasikan keputusan-keputusan operasional, manajemen pusat bebas menangani perencanaan dan pengambilan keputusan strategis. Keberlangsungan jangka panjang dari perusahaan harus lebih penting bagi manajemen pusat dari operasional sehari-hari.

3.    Melatih dan Memotivasi Para Manajer
Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi manajer jenjang lebih tinggi yang keluar untuk mengambil keuntungan dari peluang yang lain.peluang seperti itu juga memungkinkanmanajer puncak mengevaluasi kemampuan para manajer lokalnya. Manajer-manajer yang menghasilkan keputusan terbaik adalah manajer yang bisa dipromosikan.

4.    Meningkatkan daya saing
Pada perusahaan yang sangat tersentralisasi, margin laba secara keseluruhan mampu menutupi ketidakefisienan yang terjadi diberbagai divisinya. Perusahaan-perusahaan besar sekarang menemukan bahwa mereka tidak mampu mempertahankan suatu divisi yang tidak berdaya saing. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan inerja suatu divisi atau pabrik adalah memperkenalkannya lebih jauh pada kekuatan-keukatan pasar

2.3    Keunggulan dan kelemahan Desentralisasi
  Keunggulan Desentralisasi
1.    Manajemen puncak dibebaskan dari pemecahan persoalan sehari-hari yang banyak sehingga memiliki peluang untuk berkonsentrasi pada strategi, pada pembuatan keputusan yang tingkatnya lebih tinggi dan pada kegiatan-kegiatan koordinasi.
2.    Manajer tingkat lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih terperinci dan lebih baru mengenai kondisi setempat dibandingkan dengan para manajer puncak. Oleh karena itu, keputusan - keputusan manajer tingkat lebih rendah seringkali didasarkan padainformasi yang lebih baik.
3.    Desentralisasi memberikan pengalaman pengambilan keputusan kepada para manajer tingkat lebih rendah yang nantinya diperlukan jika mereka dipromosikan ketingkatan yang lebih tinggi. Sehingga mereka akan siap untuk membuat keputusan – keputusan pada saat dipromosikan menjadi posisi tingkat yang lebih tinggi.
4.    Pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada menajer tingkat lebih rendah seringkali meningkatkan motivasi mereka,sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja dan tingkat retensi karyawan, serta membaiknya kinerja.
Kelemahan Desentralisasi
1.    Manajer-manajer pada tingkat yang lebih rendah mungkin membuat keputusan-keputusan tanpa sepenuhnya memahami gambaran besar (menyeluruh).
2.    Di suatu organisasi yang betul-betul terdesentralisasi, mungkin terjadi kurang koordinasi diantara manajer yang memiliki otonomi.
3.    Manajer tingkat yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4.    Dalam suatu organisai yang sangat terdesentralisasi, mungkin lebih sulit untuk secara efektif menyebarkan gagasan-gagasan yang inovatif.
2.4    Akuntansi Pertanggung Jawaban
Karena organisasi yang terdesentralisasi mendelegasikan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada manajer tingkat yang lebih rendah, maka diperlukan system akuntansi pertanmggungjawaban (responsibility accounting system) yang menghubungkan wewenang pengambilan keputusan manajer tingkat yang lebih rendah, dengan akuntanbilitas berupa hasil dari keputusan yang diambil tersebut. Istilah pusat pertanggungjawaban (responsibility center) digunakan untuk setiap bagian dalam organisasi yang memiliki manajer yang mengendalikan dan bertanggung jawab atas biaya, laba dan investasi. Terdapat tiga jenis pertanggungjawaban yang utama yaitu pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi.
1.      Pusat Biaya
Pusat biaya, Manajer pada pusat biaya memiliki kendali atas biaya-biaya tetapi bukan atas penerimaan atau dana investasi. Departemen jasa seperti akuntansi, keuangan, administrasi umum, hukum, dan personalia biasanya dianggap sebagai pusat biaya. Manajer pusat biaya diharapkan meminimalkan biaya dan menyediakan jasa atau produk yang diminta oleh bagian lain dari organisasi.
2.      Pusat Laba
Pusat Laba, Manajer sebagai pusat laba memiliki kendali atas biaya maupun pendapatan. Seperti halnya manajer pusat biaya, manajer suatu pusat laba tidak memiliki kendali atas dana-dana investasi. Manajer pusat laba sering kali dievaluasi dengan membandingkan laba aktual dengan laba yang ditargetkan atau dianggarkan.
3.      Pusat Investasi
Pusat Investasi, Manajer sebuah pusat investasi memiliki kendali atas biaya, pendapatan, dan investasi di aktiva operasi. Manajer pusat investasi biasanya dievaluasi dengan menggunakan ukuran imbal hasil atas investasi (ROI) atau laba residu.

2.5    Kaitannya desentralisasi dengan pelaporan segmen
Desentralisasi yang efektif memerlukan adanya pelaporan tersegmen. Selain laporan laba rugi perusahaan secara keseluruhan, juga diperlukan laporan untuk masing-masing segmen organisasi. Segmen (segment) merupakan bagian atau aktivitas organisasi yang memuat data biaya, penjualan atau laba yang diperlukan oleh manajer. Contoh segmen adalah divisi sebuah perusahaan, wilayah penjualan, unit-unit toko, pusat layanan, pabrik, departemen pemasaran, pelanggan individu, dan lini produk. Operasi perusahaan dapat tersegmentasi dengan banyak cara. Laporan  laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profibilitas usaha dan mengukur kinerja manajer.
Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen. Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana menyusun laporan laba rugi untuk segmen usaha. Laporan laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profitabilitas segmen dan mengukur kinerja manajer segmen.
Ø  Menyusun Laporan Laba Rugi Tersegmen
Ø  Tingkatan Laporan Tersegmen
Ø  Penjualan dan Margin Kontribusi
Ø  Biaya Tetap yang Dapat Ditelusuri dan Biaya Tetap Umum
Ø  Biaya yang Dapat Ditelusuri Dapat Menjadi Biaya Umum
Ø  Margin Segmen
Ø  Informasi Keuangan Tersegmen di Laporan Eksternal


BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah makalah ini disusun dan diuraikan, maka berdasarkan hal tersebut dapatlah penulis mengambil kesimpulan yang merupakan penutup dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.    Desentralisasi adalah wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi.
2.    Laporan Segmen adalah Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha.
Desentralisasi yang efektif memiliki pelaporan segmen yang berfungsi sebagai laporan tambahan pada laporan keuangan.
Demikian kesimpulan yang dapat penulis berikan, semoga makalah ini nantinya akan berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya diri penulis sendiri.
3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan masyarakat terutama mereka yang bekerja di perusahaan, agar dapat mengetahui tentang apa itu desentralisasi dan bagaimana pelaporan segmen. Untuk semua yang menjabat dalam perusahaan, baik manajer yang paling bawah ataupun manajer yang paling atas ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengelola perusahaan. Selain itu dengan mengetahui hal ini, diharapkan para manajer bisa lebih memahami dan mampu melaksanakan kerjasama yang baik antar manajer dalam satu lingkup perusahaan tersebut demi menjalankan misi perusahaan.

1 komentar:

Rizal mengatakan...

Terima kasih infonya

Posting Komentar

 
G
O
L
B
Y
M
O
T
E
M
O
C
L
E
W