BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan,
banyak perusahaan memilih untuk desentralisasi. perusahaan tersebut melakukan
desentralisasi karena paramanajer lokal mampu membuat keputusan yang lebih baik
berdasarkan informasi lokal. Manajer lokal juga mampu memberikan yang
tanggapan tepat waktu untuk kondisi-kondisi yang berubah. Dalam kondisi
terdesentralisasi, para manajer memiliki peran yang lebih besar dalam pembuatan
keputusan dan pengimplementasiannya, serta menjadikan manajemen lebih
bertanggung jawab terhadap aktivitas unit kerja yang dipimpin. Adanya
desentralisasi ini akan menyebabkan para manajer yang dikenai limpahan wewenang
membutuhkan informasi yang berkualitas serta relevan untuk mendukung kualitas
keputusannya. Selain itu, desentralisasi untuk perusahaan besar digunakan untuk
perusahaan besar diperlukan karena keterbatasan kognitif karenatidak mungkin
ada orang yang dapat memahami secara utuh setiap pasar dan produk.Alasan
lainnya adalah sebagai wadah untuk melatih dan memotivasi manajer lokaldan membebaskan
manajemen puncak dari masalah-masalah operasional sehari-harisehingga mereka
dapat menggunakan waktunya untuk memikirkan hal-hal yang bersifat jangka
panjang seperti perencanaan strategis.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa pengertian desentralisasi?
1.2.2 Apa
saja alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi?
1.2.3 Apa
keunggulan dan kelemahan desentralisasi?
1.2.4 Apa
saja akuntansi pertanggung jawaban?
1.2.5 Bagaimana
kaitannya desentralisasi dan pelaporan segmen?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1
Untuk
mengetahui pengertian desentralisasi.
1.3.2
Untuk mengetahui apa saja alasan-alasan
untuk melakukan desentralisasi.
1.3.3
Untuk mengetahui apa keunggulan dan
kelemahan desentralisasi.
1.3.4
Untuk mengertahui apa saja akuntansi
pertanggung jawaban pada perusahaan yang terdesentralisasi.
1.3.5
Untuk mengetahui bagaimana kaitannya
desentralisasi dan pelaporan segmen.
1.4 Manfaat
Penulisan
1.4.1
Dapat
mengetahui pengertian desentralisasi.
1.4.2
Dapat
mengetahui apa saja alasan-alasan untuk melakukan
desentralisasi.
1.4.3
Dapat
mengetahui apa keunggulan dan kelemahan desentralisasi.
1.4.4
Dapat mengertahui apa saja akuntansi
pertanggung jawaban pada perusahaan yang terdesentralisasi.
1.4.5
Dapat
mengetahui bagaimana kaitannya desentralisasi dan pelaporan
segmen.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi
adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur
organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang
memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta
meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa Desentralisasi Organisasi adalah Sebuah organisasi
yang terdesentralisasi (decentralized organization), wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa
orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi. Di satu sisi
ekstrem, organisasi yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang
memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah ataupun
karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada sisi lainnya, di suatu organisasi
yang sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang lebih rendah memiliki
sedikit kebebasan untuk membuat suatu keputusan.
Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi
memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan
mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah
pertanggungjawaban mereka.Jadi singkatnya Desentralisasi adalah praktik
pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.
2.2
Alasan-alasan
untuk melakukan desentralisasi
Perusahaan memutuskan untuk melakukan desentralisasi karena berbagai
alasan diantaranya:
1.
Mengumpulkan
dan Menggunakan Informasi local
Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang
tersedia. Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan dan penambahan operasi dipasar
dan area yang berbeda,manajemen pusat mungkin tidak memahami kondisi lokal.
Akan tetapi,para manajer tingkat rendah yang berhubungan dengan kondisi
operasional langsung memiliki akses terhadap informasi ini.Akibatnya,mereka
sering berada dalam suatu posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan lokal.
2. Memfokuskan Manajemen Pusat
Dengan mendesentralisasikan keputusan-keputusan operasional, manajemen pusat bebas menangani perencanaan dan pengambilan keputusan
strategis. Keberlangsungan jangka panjang
dari perusahaan harus lebih penting bagi manajemen pusat dari operasional
sehari-hari.
3. Melatih dan Memotivasi Para Manajer
Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan
posisi manajer jenjang lebih tinggi yang keluar untuk mengambil keuntungan dari
peluang yang lain.peluang seperti itu juga memungkinkanmanajer puncak
mengevaluasi kemampuan para manajer lokalnya. Manajer-manajer yang menghasilkan
keputusan terbaik adalah manajer yang bisa dipromosikan.
4. Meningkatkan daya saing
Pada perusahaan yang sangat tersentralisasi, margin laba secara keseluruhan
mampu menutupi ketidakefisienan yang terjadi diberbagai divisinya. Perusahaan-perusahaan
besar sekarang menemukan bahwa mereka tidak mampu mempertahankan suatu divisi
yang tidak berdaya saing. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan inerja
suatu divisi atau pabrik adalah memperkenalkannya lebih jauh pada
kekuatan-keukatan pasar
2.3
Keunggulan
dan kelemahan
Desentralisasi
Keunggulan Desentralisasi
1. Manajemen
puncak dibebaskan dari pemecahan persoalan sehari-hari yang banyak sehingga
memiliki peluang untuk berkonsentrasi pada strategi, pada pembuatan keputusan
yang tingkatnya lebih tinggi dan pada kegiatan-kegiatan koordinasi.
2. Manajer
tingkat lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih terperinci dan lebih
baru mengenai kondisi setempat dibandingkan dengan para manajer puncak. Oleh
karena itu, keputusan - keputusan manajer tingkat lebih rendah seringkali
didasarkan padainformasi yang lebih baik.
3. Desentralisasi
memberikan pengalaman pengambilan keputusan kepada para manajer tingkat lebih
rendah yang nantinya diperlukan jika mereka dipromosikan ketingkatan yang lebih
tinggi. Sehingga mereka akan siap untuk membuat keputusan – keputusan pada saat
dipromosikan menjadi posisi tingkat yang lebih tinggi.
4. Pendelegasian
wewenang pengambilan keputusan kepada menajer tingkat lebih rendah seringkali
meningkatkan motivasi mereka,sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
tingkat retensi karyawan, serta membaiknya kinerja.
Kelemahan
Desentralisasi
1. Manajer-manajer
pada tingkat yang lebih rendah mungkin membuat keputusan-keputusan tanpa
sepenuhnya memahami gambaran besar (menyeluruh).
2. Di
suatu organisasi yang betul-betul terdesentralisasi, mungkin terjadi kurang
koordinasi diantara manajer yang memiliki otonomi.
3. Manajer
tingkat yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
4. Dalam
suatu organisai yang sangat terdesentralisasi, mungkin lebih sulit untuk secara
efektif menyebarkan gagasan-gagasan yang inovatif.
2.4 Akuntansi Pertanggung Jawaban
Karena organisasi yang terdesentralisasi
mendelegasikan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada manajer tingkat yang
lebih rendah, maka diperlukan system akuntansi pertanmggungjawaban
(responsibility accounting system) yang menghubungkan wewenang pengambilan
keputusan manajer tingkat yang lebih rendah, dengan akuntanbilitas berupa hasil
dari keputusan yang diambil tersebut. Istilah pusat pertanggungjawaban
(responsibility center) digunakan untuk setiap bagian dalam organisasi yang
memiliki manajer yang mengendalikan dan bertanggung jawab atas biaya, laba dan
investasi. Terdapat tiga jenis pertanggungjawaban yang utama yaitu pusat biaya,
pusat laba dan pusat investasi.
1. Pusat
Biaya
Pusat biaya, Manajer
pada pusat biaya memiliki kendali atas biaya-biaya tetapi bukan atas penerimaan
atau dana investasi. Departemen jasa seperti akuntansi, keuangan, administrasi
umum, hukum, dan personalia biasanya dianggap sebagai pusat biaya. Manajer
pusat biaya diharapkan meminimalkan biaya dan menyediakan jasa atau produk yang
diminta oleh bagian lain dari organisasi.
2. Pusat
Laba
Pusat Laba, Manajer
sebagai pusat laba memiliki kendali atas biaya maupun pendapatan. Seperti
halnya manajer pusat biaya, manajer suatu pusat laba tidak memiliki kendali
atas dana-dana investasi. Manajer pusat laba sering kali dievaluasi dengan
membandingkan laba aktual dengan laba yang ditargetkan atau dianggarkan.
3. Pusat
Investasi
Pusat Investasi,
Manajer sebuah pusat investasi memiliki kendali atas biaya, pendapatan, dan
investasi di aktiva operasi. Manajer pusat investasi biasanya dievaluasi dengan
menggunakan ukuran imbal hasil atas investasi (ROI) atau laba residu.
2.5
Kaitannya
desentralisasi dengan pelaporan segmen
Desentralisasi yang efektif memerlukan adanya
pelaporan tersegmen. Selain laporan laba rugi perusahaan secara keseluruhan,
juga diperlukan laporan untuk masing-masing segmen organisasi. Segmen
(segment) merupakan bagian
atau aktivitas organisasi yang memuat data biaya, penjualan atau laba yang
diperlukan oleh manajer. Contoh segmen adalah divisi sebuah perusahaan, wilayah
penjualan, unit-unit toko, pusat layanan, pabrik, departemen pemasaran,
pelanggan individu, dan lini produk. Operasi perusahaan dapat tersegmentasi
dengan banyak cara. Laporan
laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profibilitas usaha
dan mengukur kinerja manajer.
Laporan
Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi
laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan
diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output
dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan
informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba
konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang
menghasilkan laporan segmen. Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana
menyusun laporan laba rugi untuk segmen usaha. Laporan laba rugi tersegmen ini
bermanfaat untuk menganalisis profitabilitas segmen dan mengukur kinerja
manajer segmen.
Ø Menyusun
Laporan Laba Rugi Tersegmen
Ø Tingkatan
Laporan Tersegmen
Ø Penjualan
dan Margin Kontribusi
Ø Biaya
Tetap yang Dapat Ditelusuri dan Biaya Tetap Umum
Ø Biaya
yang Dapat Ditelusuri Dapat Menjadi Biaya Umum
Ø Margin
Segmen
Ø Informasi
Keuangan Tersegmen di Laporan Eksternal
BAB
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah makalah
ini disusun dan
diuraikan, maka berdasarkan hal tersebut
dapatlah penulis mengambil kesimpulan yang merupakan penutup dari penyusunan
makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.
Desentralisasi
adalah wewenang pengambilan keputusannya
tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan
diseluruh organisasi.
2.
Laporan Segmen
adalah Laporan Segmen adalah laporan
rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap
segmen usaha.
Desentralisasi
yang efektif memiliki pelaporan segmen yang berfungsi sebagai laporan tambahan
pada laporan keuangan.
Demikian
kesimpulan yang dapat penulis berikan, semoga makalah ini nantinya akan berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya diri penulis
sendiri.
3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan masyarakat terutama mereka yang bekerja di
perusahaan, agar
dapat mengetahui tentang apa
itu
desentralisasi dan bagaimana pelaporan segmen. Untuk semua yang menjabat dalam
perusahaan, baik manajer yang paling bawah ataupun manajer yang paling atas ini
dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengelola perusahaan. Selain itu dengan
mengetahui hal ini, diharapkan para manajer bisa
lebih memahami dan mampu melaksanakan kerjasama yang baik antar manajer dalam
satu lingkup perusahaan tersebut demi menjalankan misi
perusahaan.
1 komentar:
Terima kasih infonya
Posting Komentar